Sabtu, 14 Desember 2013
Penemu Mesin Diesel - Rudolf Diesel
Rudolf Christian Karl Diesel tercatat sebagai penemu mesin diesel. ngsaan Jerman dan berimigrasi ke Perancis. Sebagian masa kecil Diesel dihabiskan di Perancis sampai meletusnya perang Franco-Prussian di tahun 1870. Keluarganya terpaksa mengungsi pindah ke London, Inggris. Dan menjelang perang berakhir, ibunya mengirim Rudolf Diesel yang masih berusia 12 tahun untuk tinggal di Augsburg bersama paman dan bibinya agar dapat berbicara dalam bahasa Jerman dan bersekolah di Royal County Trade School, dimana pamannya menjadi mengajarkan matematika disana.
Pada usia 14 tahun, Rudolf Diesel mengirimkan surat kepada orangtuanya yang berisikan cita-citanya untuk menjadi seorang insinyur, dan setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menjadi murid terbaik di kelasnya pada tahun 1873, dia melanjutkan sekolahnya di School of Augsburg. Selanjutnya pada tahun 1875, dia menerima beasiswa dari Royal Bavarian Polytechnic di Munich, dimana saat itu Rudolf Diesel terpaksa menentang keinginan orangtuanya yang kesulitan keuangan dan mengharapkan agar Rudolf mulai bekerja untuk mencari penghasilan.Sambil kuliah, Rudolf Diesel bekerja di sebuah pabrik dan mendapatkan banyak pengalaman dari tempatnya bekerja. Pada tahun 1880, Diesel lulus dari universitasnya dan mendapatkan kehormatan sebagai murid dengan nilai akademik terbaik.
Rudolf Diesel mengadakan penelitian, bagaimana agar penggunaan bahan bakar pada suatu mesin menjadi lebih efisien. Dia tahu bahwa mesin-mesin uap yang ada pada jamannya, hanya memiliki tingkat efisiensi sebesar 10-15%. Dia kemudian merancang sebuah mesin dengan bahan bakar yang disemprotkan kedalam ruang kompresi dimana bahan bakar tersebut akan terbakar akibat panas yang timbul akibat kompresi. Mesin inilah yang kita kenal sekarang dengan Mesin Diesel. Impian Diesel untuk menciptakan mesin dengan efisiensi tinggi menjadi tercapai, karena sumber bahan bakar untuk mesin diesel yang dipakai sekarang dan kita kenal dengan nama 'diesel' adalah minyak sisa dari hasil penyaringan bensin.
Setelah kematian Rudolf Diesel, mesin diesel menjadi pengganti mesin uap. Mesin Diesel adalah mesin yang berat dan memiliki bentuk yang lebih kaku dan kokoh dari mesin bensin sehingga mesin diesel tidak digunakan untuk mesin pesawat terbang, tetapi mesin diesel berkembang luas sehingga banyak dipakai oleh pabrik, kapal laut, kapal selam, lokomotif dan mobil modern. Mesin diesel mempunyai keuntungan karena lebih irit bahan bakar daripada mesin dengan bahan bakar bensin. Rudolf Diesel khususnya tertarik untuk menggunakan abu batu bara ataupun minyak sayur sebagai bahan bakar, dan kenyataannya, mesin yang dirancangnya memang dapat berjalan dengan menggunakan minyak sayur.
Penemu Electron - J.J Thomson
Joseph John Thomson atau lebih dikenal sebagai J.J Thomson (1856-1940) seorang Fisikawan Inggris tercatat sebagai penemu elektron yang merupakan bagian dari atom, dia juga memperoleh nobel fisika atas penemuannya itu. Lahir di Creetham Hill, pinggiran kota Manchester pada tanggal 18 Desember 1856. Dia menjadi penceramah tahun 1883, dan menjadi profesor tahun 1918. Dia adalah professor fisika eksperimental di laboratorium Cavendish, Cambridge, dimana dia menggantikan John Strutt, 3rd Baron Rayleigh, dari tahun 1884 sampai tahun 1918 dan menjadi profesor fisika terhormat di Cambridge dan Royal Institution, London.
Dalam penelitiannya dia mempelajari bahwa tabung katoda pada kondisi vakum parsial (hampir vakum) yang diberi tegangan tinggi akan mengeluarkan “berkas sinar” dimana Thomson menyebut sinar ini sebagai “berkas sinar katoda” disebabkan berkas sinar ini berasal dari katoda (elektroda negative). Berkas sinar katoda ini apabila didekatkan dengan medan listrik negative maka akan dibelokan (berkas sinar katoda ini tertolak oleh medan negative), berdasarkan hal ini maka Thomson menyatakan bahwa berkas sinar katoda itu adalah partikel-partikel yang bermuatan negative yang ia sebut sebagai “corpuscle”.
Dia juga meyakini bahwa corpuscle itu berasal dari atom-atom logam yang dipakai sebagai elektroda pada tabung katoda. Dengan menggunakan jenis logam yang berbeda-beda sebagai elektroda yang dia gunakan pada tabung katoda maka percobaan Thomson tetap menghasilkan berkas sinar katoda yang sama. Akhirnya Thomson menyimpulkan bahwa setiap atom pasti tersusun atas corpuscle. Corpuscle yang ditemukan oleh Thomson ini kemudian disebut sebagai “electron” oleh G. Johnstone Stoney. Dari asumsi tersebut dia akhirnya meyakini bahwa atom sebenarnya tidak berbentuk masiv (berbentuk bulatan yang pejal) akan tetapi tersusun atas komponen-komponen penyususun atom.
Di alam atom berada dalam keadaan yang stabil dan memiliki muatan yang netral, dengan demikian Thomson lebih lanjut mengasumsikan bahwa didalam atom itu sendiri pasti terdapat bagian yang bermuatan positif. Dari asumsi tersebut maka Thomson mengajukan struktur atom sebagai bulatan awan bermuatan posistif dengan elektron yang terdistribusi random di dalamnya. Model atom Thomson ini lebih dikenal sebagai “plum pudding model” atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “model roti kismis”. Untuk memudahkan membayangkan model atom ini maka Anda harus membayangkan sebuah roti dalam bentuk bola yang didalamnya terdapat kismis yang menyebar merata secara random.
Penemu Lampu Pijar - Thomas Alva Edison
Thomas Alva Edison merupakan salah satu ilmuwan paling terkenal dan juga tercatat sebagai penemu lampu pijar. Cuma tiga tahun dia peroleh pendidikan formal, sesudah itu disepak keluar sekolah karena si guru menganggap anak ini dungu luar biasa. Ciptaan pertamanya, perekam suara elektronik dibikinnya tatkala umurnya dua puluh satu tahun. Hasil karyanya itu tidak dijualnya. Sesudah itu dia menekuni pembikinan peralatan yang diharapnya bisa laku terjual di pasar, tak lama sesudah dia berhasil membikin perekam suara elektronik, dia menemukan dan menyempurnakan mesin telegram yang secara otomatis mencetak huruf, yang dijualnya seharga 40.000 dolar, suatu jumlah besar pada saat itu. Sehabis itu, bagaikan antri dia menemukan hasil karya baru dan dalam tempo singkat.
Pada Tahun 1879 Thomas Alva edison berhasil menciptakan lampu pijar, yang menjadikan namanya di kenang sepanjang sejarah. Edison bukan orang pertama yang menciptakan sistem penerangan listrik. Beberapa tahun sebelumnya lampu bersinarkan arus listrik telah digunakan buat penerangan lampu jalan di Paris. Tetapi, bola pijar Edison berikut sistem pembagian tenaga listrik yang dikembangkannya memungkinkan adanya penerangan listrik yang praktis untuk di rumah. Tahun 1882, perusahaannya mulai memproduksi listrik untuk rumah-rumah di New York, dan dalam tempo singkat sudah tersebar ke seluruh dunia.
Dengan berdirinya perusahaan listrik pertama untuk penerangan rumah-rumah, Edison berarti sudah meletakkan dasar bagi perkembangan industri besar. Penggunaan tenaga listrik bukan cuma buat penerangan tetapi untuk seluruh aspek kebutuhan rumah tangga, mulai dari televisi hingga mesin cuci. Lebih jauh lagi, kegunaan tenaga listrik lewat distribusi jaringan-jaringan yang didirikan Edison dengan sendirinya mendorong penggunaan listrik untuk sektor industri.
Edison juga memberi sumbangan besar luar biasa buat perkembangan kamera perfilman serta proyektor. Dia membuat penyempurnaan penting pertilponan (karbon transmiternya meningkatkan kejelasan pendengaran), penyempurnaan di bidang telegram, dan mesin tik. Diantara penemuan lainnya antara lain mesin dikte, mesin kopi dan tempat penyimpanan yang digerakkan baterei. Boleh dibilang, Edison merancang lebih dari 1000 penemuan, suatu jumlah yang betul-betul tak masuk akal.
Bahkan dalam salah satu biografinya disebutkan bahwa Edison berhasil menemukan lampu pijar setelah mengalami kegagalan 999 kali, artinya baru penelitian yang ke 1000 kali Edison menemukan lampu listrik. Sungguh keuletan yang luar biasa. Kalau saja Edison frustasi dan memberhentikan percobaan penelitiannya ketika mengalamai kegagalan yang je 999 kali, entah seperti apa bentuk penerangan sekarang.
Penemu Mesin Uap - James Watt
James Watt merupakan salah satu tokoh paling berperan dalam sejarah dan juga namanya tercatat sebagai penemu mesin uap pertama kali. lahir pada tanggal 19 Januari, 1736 di Greenock, satu kota pelabuhan laut di Firth Clyde, Skotlandia. Ayahnya adalah pemilik kapal dan kontraktor, sedangkan ibunya, Agnes Muirhead, datang dari keluarga terhormat dan berpendidikan. Ketika dia berumur 18 tahun, ibunya meninggal dan kesehatan ayahnya perlahan-lahan mulai merosot, Watt melakukan perjalanan ke London untuk melanjutkan study tentang pembuatan instrument dan peralatan selama satu tahun, kemudian kembali ke Skotlandia dengan tujuan membuat sendiri bisnis pembuatan instrumennya.
Tetapi karena dia tidak menyelesaikan tujuh tahun study nya sebagai apprentice (murid yang bekerja sambil belajar), permohonan untuk membuka bisnis tersebut terhambat, walaupun pada saat itu belum ada pembuat instrumen dan peralatan matematika di Skotlandia. Dengan dibantu oleh tiga orang professor yang ada di Universitas Glasgow, James Watt akhirnya diberi kesempatan untuk membuka workshop (bengkel) kecil di universitas.
Empat tahun setelah membuka tokonya, James Watt mulai melakukan percobaan dengan uap setelah temannya, Professor John Robison, membuat dia tertarik pada mesin tersebut. Pada saat itu, Watt sama sekali tidak pernah mengoperasikan mesin uap, tetapi dia tetap berusaha untuk membuat satu model mesin. Walaupun gagal, dia tetap melanjutkan percobaannya dan mulai membaca apa saja yang bisa dibacanya. Dia kemudian secara terpisah menemukan pentingnya energi panas yang ditimbulkan dan diserap oleh tiap-tiap obyek untuk mengerti lebih jauh tentang mesin. pada tahun 1765 dia berhasil membuat sebuah model mesin yang dapat bekerja dengan baik.
Sebagai penghargaan atas jasa-jasanya atas pengembangan mesin uap yang memicu revolusi industri, nama Watt diabadikan dan dijadikan sebagai satuan energi dengan symbol W oleh International System of Units (atau 'SI') seperti yang kita kenal sekarang.
Penemu Bom Atom - Julius Robert Oppenheim
Julius Robert Oppenheim tercatat sebagai penemu Bom atom, dia merupakan ilmuwan dalam bidang fisika, Tahun 1930-an menjadi awal keterlibatan Oppenheimer dalam dunia fisika atom dan nuklir. Oppenheimer banyak menyumbangkan pikiran dalam fisika atom dan nuklir, termasuk pikiran mula mengenai bintang neutron dan lubang hitam yang sudah diabaikan astronom dalam jangka waktu yang lama. Oppenheimer secara jelas menyumbangkan pemikirannya karena ia menentang kebangkitan kekuasaan fasisme pada era itu. Apalagi di tahun 1939, Amerika mengetahui kalau Jerman berhasil memisahkan inti atom dan mengembangkannya menjadi senjata luar biasa.
Maka, untuk menandingi kekuatan Jerman itu, tahun 1941 Presiden Roosevelt membentuk Proyek Manhattan dan menunjuk Julius Robert Oppenheimer sebagai direkturnya. Dalam melaksanakan tugasnya, Oppenheimer mengembangkan bom atom berikut senjata lain di markas penelitian Los Alamos, New Mexico. Penelitian lain juga berlangsung di Columbia University, University of Chicago, dan Oak Ridge, Tennessee. Saat penelitian, Oppenheimer mengundang para ahli fisika papan atas. Mereka diajak bekerjasama membuat bom atom. Dari sekian banyak ahli fisika yang hadir, akhirnya terpilih 3000 orang untuk dijadikan satu tim yang diketuai Oppenheimer.
Tanggal 16 Juli 1945 atau setelah 3 tahun bekerja keras melakukan penelitian, Oppenheimer menyaksikan uji coba ledakan bom atom pertama di gurun New Mexico. Banyak orang menilai, ledakan itu bakal merubah sejarah dunia untuk selamanya. Terbukti, selang sebulan setelah uji coba ledakan, dua bom atom menghanguskan Hirosima dan Nagasaki, membunuh ratusan ribu orang. Keadaan ini membuat Jepang harus menyerah dan mundur dari PD II pada tanggal 10 Agustus 1945. Meski dikecam kejam karena telah membunuh ratusan ribu jiwa, bom atom temuan Oppenheimer tetap memiliki dampak positif, karena mampu mengakhiri PD II yang sudah berlangsung lama.
Setelah Bom Atom Di Jatuhkan, Oppenheimer menyesali pekerjaannya dan menyerukan agar energi atom digunakan untuk kepentingan damai. Ia kemudian dipertanyakan kesetiaanya dan kredibilitasnya dan diajukan ke sidang pemeriksaan untuk pejabat tinggi AS dan mengakibatkan jabatannya untuk penasehat pemerintah di bidang keamanan dilepas. Banyak ilmuwan yang merasa tidak puas pada tindakan yang timbul pada saat histeria nasional yang dipimpin senator Joseph Raymond McCarthy (namun kemudian dinyatakan salah).
Ketika perang usai, Oppenheimer tetap aktif dalam bidang ini. Ia pun terpilih sebagai ketua Komisi Energi Atom Amerika Serikat. Sayang Oppenheimer tak mulus, ini berkaitan dengan sikapnya yang menentang pengembangan bom hydrogen kekuatannya lebih dahsyat dari bom atom. Oppenheimer dianggap berkhianat,ia pun di adili pada tahun 1953. Meski tidak terbukti bersalah, perlindungan keamanan dan kontraknya sebagai penasehat bagi Komisi Energi Atom tetap dicabut. Tak patah arang, Oppenheimer tetap berkarir dan bersemangat.
Dia melanjutkan karirnya sebagai pendidik pada “the academic post of director of the Institute of Advanced Study at Princeton University”. Puncaknya di tahun 1963, Presiden Lyndon B. Johnson menyerahkan penghargaan “Enrico Fermi Award” dari Komisi Energi Atom. Tiga tahun setelah menerima penghargaan itu, Julius Robert Oppenheimer harus pensiun karena terkena kanker tenggorokan. Tahun 1967 ia meninggal dalam usia 63 tahun. Melalui bom atom, Julius Robert Oppenheimer merubah sejarah dunia untuk selamanya.
Penemu Kamera Digital - Steven J. Sasson
Steven J. Sasson lahir 4 Juli 1950 di Brooklyn, New York Amerika tercatat sebagai penemu kemera digital pertama, Texas Instruments Inc telah merancang kamera elektronik pada tahun 1972 yang filmless tapi bukan digital, bukan analog yang menggunakan elektronik. Setelah pencarian literatur tentang digital imaging hampir tidak mendapatkan hasil, Sasson kemudian tertarik pada apa yang ada, konverter analog ke digital yang diadaptasi dari komponen Perusahaan Motorola, Kodak kamera film lensa dan CCD chip kecil diperkenalkan oleh Fairchild Semiconductor pada tahun 1973.
Dia mengatur dan membangun sirkuit digital dari awal, menggunakan pengukuran osiloskop sebagai panduan, Prototipe awal sebuah kamera digital pertama telah lahir, Tidak ada gambar untuk melihat seluruh prototipe. Pada Desember 1975, Sasson dan teknisi utamanya membujuk asisten laboratorium untuk berpose untuk mereka. Gambar hitam -putih, ditangkap pada resolusi 0,01 megapixel (10.000 piksel ), mengambil 23 detik untuk merekam ke kaset digital dan lainnya 23 detik untuk membaca dari unit pemutaran ke televisi. Kemudian muncul di layar.
Sasson sekarang bekerja untuk melindungi hak intelektual dari perusahaannya, Eastman Kodak Company. Pada 17 November 2010, Presiden AS Barack Obama memberikan Sasson sebuah medali "National Medal of Technology and Innovation" di sebuah upacara di Ruang Timur Gedung Putih. Ini adalah kehormatan tertinggi yang diberikan oleh pemerintah AS untuk ilmuwan, insinyur, dan penemu.
Penemu Bom Hedrogen - Edward Teller
Edward Teller lahir Teller Ede di Budapest, Austria-Hongaria, 15 Januari 1908, merupakan penemu Bom Hidrogen. Pada 1939, Teller merupakan salah seorang di antara tiga ilmuwan yang mendorong Albert Einstein untuk mengingatkan Presiden Franklin D. Roosevelt bahwa kekuatan fisi nuklir -pecahan sebuah inti atom- bisa digunakan membentuk senjata baru yang menghancurkan. Pada 1941, sebelum bom atom pertama lahir, ilmuwan sejawatnya, Enrico Fermi, berpendapat bahwa fusi nuklir bisa lebih dahsyat.
Karya berikutnya, dia mengembangkan bom hidrogen yang kemudian lekat pada identitas dirinya. Peran utamanya dalam pengembangan senjata termonuklir (bom hidrogen) sangat terkenal. Namun, dia juga membuat kontribusi yang luar biasa bagi pengembangan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (dasar pencegahan nuklir) dan rudal pertahanan
Ide itu dikembangkan Teller. Dia melanjutkan membuat bom seperti itu, sehingga berhasil mendapatkan gelar "bapak bom hidrogen". Namun, kabarnya, dia membenci istilah tersebut. Bom hidrogen berkekuatan megaton (sejuta ton) pertama diledakkan pada 1952, meski belum ada satu pun yang digunakan dalam perang. Sebagai bandingan, bom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki hanya seberat belasan kiloton.
Teller merupakan penasihat kuat bagi sains terapan, selain salah satu pemimpin teknik yang paling berpengaruh dalam pertahanan nasional sejak Perang Dunia II sampai saat ini. Nasihatnya juga sangat berpengaruh dalam sistem rudal inisiatif pertahanan strategis yang dijuluki sebagai "Perang Bintang".
Teller menerima banyak penghargaan dalam karirnya yang panjang, termasuk Albert Einstein Award, Enrico Fermi Award, dan Medali Ilmu Pengetahuan Nasional. Awal tahun ini, pria kelahiran Budapest, Hungaria, itu mendapatkan penghargaan Medali Kebebasan Presiden, penghargaan tertinggi di AS.
Peran Dr Edward Teller sangat strategis dalam strategi persenjataan AS, mulai bom atom saat Perang Dunia II hingga konsep Perang Bintang semasa Presiden Reagan. Bersama Einstein, dia "menyadarkan" Presiden Roosevelt terhadap kekuatan nuklir. Di tahun-tahun terakhir hidupnya ia banyak dikenal untuk anjuran solusi teknologinya yang kontroversial pada masalah sipil dan militer, termasuk rencana penggalian pelabuhan buatan di Alaska menggunakan bahan peledak termonuklir. Pakar "bom kiamat" itu menyerah akibat stroke yang menyerangnya beberapa hari lalu. Teller meninggal tanggal 9 September 2003 dalam usia 95 tahun di rumahnya di Kampus Universitas Standford, California.
Langganan:
Postingan (Atom)